Tag Archives: snot

Penyakit pada burung kenari

14 Jan

kenariBurung kenari termasuk hewan yang sangat rentan terhadap penyakit dan pengaruh lingkungan yang tidak bersahabat. Perbedaan cuaca panas dan dingin pada waktu siang dan malam han, kondisi sangkar yang kurang sehat, pemberian menu makanan yang kurang baik, semuanya dapat menyebabkan munculnya gangguan kesehatan bagi burung kenari.

Burung kenari yang sudah terserang penyakit umumnya sangat sulit untuk disembuhkan. Kalaupun dapat disembuhkan, burung kenari tersebut tatap harus mendapat perhatian khusus dalam waktu yang relatif lama. Jika kita menjumpai burung kenari terserang suatu penyakit sebaiknya segera dipisahkan dan kenari-kenari yang lain yang sehat agar tidak menular. Beriikut ini disajikan beberapa macam penyakit yang sering menyerang burung kenari.

Gangguan Pernapasan

penyakit kenariPenyakit gangguan penapasan sering menyerang burung kenari, baik jantan maupun betina. Penyebab penyakit pemapasan adalah adanya infeksi sekunder pada saluran pemapasan oleh E. coli dan virus sejenis Mycoplasma gallisepticcum yang lebih terkenal dengan nama CRD (Chronic Respiratory Desease). Jika sudah kronis, penyakit ini sangat sukar disembuhkan dan biasanya lama kelamaan burung kenari yang teninfeksi penyakit ini akan mati. Penyakit pernapasan bersifat menular. Penularan penyakit mi dapat terjadi melalui kontak langsung antara kenari yang terinfeksi dari kenari. yang sehat. Misalnya, indukan yang terinfeksi penyakit dan menyuapi anaknya, maka anak-anak burung yang disuapi akan tertular oleh penyakit tersebut. Penularan penyakit pemapasan juga dapat terjadi melalui keturunan. Anakan kenari yang berasal dan indukan yang sudah terkena penyakit akan mewarisi penyakit yang dimiliki oleh induknya tersebut. Penularan penyakit pernapasan dapat juga terjadi melalui makanan, minuman, lingkungan kandang yang kurang bersih, dan makanan/minuman yang tercemar kotoran burung yang terinfeksi penyakit.

Gejala-gejala penyakit pernapasan yang tampak adalah burung sering bersin-bersin, pada malam hari yang cuacanya dingin pemapasannya ngorok, hidung lembab/basah berlendir, dan aktivitas atau gerak burung menurun.

Tindakan preventif dan kuratif untuk mengatasi penyakit pemapasan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut. :
A . Burung kenari yang terinfeksi penyakit pernapasan segera diisolasi di kandang tersendiri dan diobati agar tidak menular kepada burung-burung kenari yang lain.
B . Sangkar, tempat makan, dan tempat minum selalu dikontrol dan semua kotoran yang terdapat di dalam sangkar ataupun di dalam wadah makanan/minuman selalu dibersihkan.
C . Makanan yang akan diberikan dicuci bersih dan dikeringkan untuk menghilangkan kemungkinan adanya residu pestisida pertanian yang membahayakan kesehatan burung.
D . Minuman yang kotor segera diganti dengan air yang bersih, segar, sehat, dan tidak mengandung bahan-bahan beracun yang membahayakan kesehatan burung. Air untuk minum direbus terlebih dahulu hingga mendidih untuk membunuh semua jenis bibit penyakit yang terdapat di dalamnya.

 

Berak Kapur
berak kapurPenyakit berak kapur banyak menyerang beberapa jenis unggas. Penyakit mi dikenal juga dengan nama penyakit Salmonellosis atau Pullorum. Penyebab penyakit mi adalah Salmonella pullorum yang menyerang saluran pencernakan. Penyakit berak kapur bersifat menular. Tanda-tanda atau gejala serangan yang dapat dilihat adalah kotoran burung berbentuk cair dan berwarna putih seperti kapur, nafsu makan menurun, pada stadium tertentu burung mengalami kesulitan membuang kotoran. Jika diperhatikan, banyak kotoran berwarna putih melekat pada bulu di sekitar anus. Tanda lain burung kenari yang terserang penyakit berak kapur adalah muka pucat, bulu tidak teratur, sayap menggantung, dan burung tidak bergairah.

Pencegahan terhadap timbulnya penyakit berak kapur dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan sangkar, makanan, dan minuman. Setiap han sangkar dibersihkan dan segala kotoran, termasuk kotoran burung kenani itu send in. Gunakan desinfektan atau bioseptik untuk mencuci sangkar. Setiap dua han sekali, tempat pakan dan tempat minum dibersihkan. Sisa-sisa makanan dibersihkan dibuang agar tidak berjamur dan diganti dengan makanan yang barn. Demikian juga, air minum hams selalu diganti dengan air baru yang sudah direbus (matang), bersih, dan sehat (tidak mengandung bahan-bahan beracun yang berbahaya).
Jika burung sudah teninfeksi penyakit berak kapur, burung tersebut haus segera dipisahkan burung dan burung-burung yang lain agar tidak menular. Burung yang sudah terinfeksi penyakit berak kapur diberi obat antibiotik secara intensif sesuai dengan petunjuk yang ada. Penggunaan obat antibiotik tidak boleh sembarangan, sebab jika kita tidak tahu secara pasti justru berakibat fatal.

Snot

lenari snotGejalanya di sekitar kelopak mata bagian luar akan terlihat pembengkakan dan memerah, burung kurus karena nafsu makan berkurang,lesu, kotoran cair.Penyakit ini disebabkan karena sangkar yang kurang bersih, sirkulasi udara yang kurang baik. Penanganannya tempatkan burung yang dikasih lampu sebagai penghangat, berikan obat snot, bagian yang bengkak diusap pakai kain lembut yang dibasahi dengan air hangat.
Cacingan
Tanda-tanda burung yang terkena cacingan biasanya nafsu makan berkurang,lesu,kurang bergairah.
Penanganannya, tempatkan burung pada sangkar terpisah kasih tempat makan dan tempat minum kasih obat anti cacing.

 

Mencret
Burung yang terkena penyakit ini ditandai kotorannya cair berwarna keruh, nafsu makan burung menurun, gerak burung menurun. Penyakit ini biasanya disebabkan karena bakteri ataupun makanan yang kurang bersih. Penanganannya burung diletakkan pada sangkar tersendiri dan untuk menghindari keracunan sayur dari obat pembasmi hama sebaiknya sayuran dicuci bersih terlebih dahulu.

Bubul
Serangan bubul dapat dilihat dari kaki membengkak biasanya terjadi karena gigitan nyamuk atau kondisi sangkar yang kurang bersih khususnya pada tempat bertengger.Pencegahan serangan bubul dapat dilakukan dengan cara menjaga kebersihan sangkar dan tempat bertengger.

Nafas
Burung kenari yang terkena nafas ini suaranya akan berbunyi nggik-nggik,volume mengecil, kadang tidak terdengar suaranya. Hal itu disebabkan beberapa faktor,misalnya karena makanan atau faktor cuaca.Solusinya burung sering dijemur tetapi jangan terlalu lama, diberi obat yang sesuai.

Lesu
Lesu disebabkan oleh perubahan cuaca biasanya pada musim pancaroba, bisa juga bakteri yang berasal dari makanan. Solusinya diberi makanan yang bergizi dan hindarkan dari panas yang berlebihan,beri vitamin AD-Plek pada minumannya.

Kutu
Disebabkan karena kebersihan pada sangkar yang kurang bagus atau kurang penjemuran.Solusinya sangkar harus disemprot dengan desinfektan secara berkala dan burung harus dimandikan dengan shampo anti kutu yang ada dipasaran.